Senin, 28 Oktober 2019

KELAS CHAROPHYCEAE (GANGGANG KARANG)

Ganggang karang atau disebut juga Charophyceae sel-selnya mempunyai dinding selulosa, klorofil a dan b, dan zat tepung  sebagai hasil asimilasi, dan merupakan makanan cadangan. Hidupnya di  kolam-kolam atau selokan sebagai bentos. Talus berbuku-buku. Pembiakan  seksual dengan oogami. Oogonium diselubungi benang-benang yang  melingkar seperti spiral. Dari ketiak cabang-cabang pendek itu seringkali  tumbuh cabang-cabang yang panjang yang susunannya sama dengan  sumbu pokoknya. Sumbu itu melekat pada substrat yang keras. Beberapa  jenis characeae pada bagian bawah sumbunya membentuk semacam  umbi yang penuh terisi dengan tepung dan merupakan alat untuk mengatasi  kala yang buruk.

gambar. thalus Chara fragilis

Pada  Nitella tiap-tiap sumbu hanya tediri atas satu sel ruas saja, tetapi  pada characeae umumnya, sel ruas itu dikelilingi oleh selapis sel-sel yang  tersusun sejajar menurut poros bujur. Sel-selnya mengandung sebuah inti dan kloroplas berbentuk bulat. Pembelahan amitosis, sehingga sel ruas terdapat beberapa inti. Alat-alat pembiakan seksual berupa anteridium bulat berwarna kekuningkuningan, dan oogonium seperti telur berwarna hijau dan terdapat dalam ketiak cabang. Anteridium berasal dari satu sel induk yang kemudian membelah menjadi  8 sel, yang dinamakan oktan. Tiap-tiap oktan membentuk 2 dinding tangensial menjadi 3 sel sehingga dengan ini terbentuklah 24 sel. Delapan  sel paling luar dinamakan sel-sel dinding (pelindung), 8 sel ditengah  dinamakan sel pemegang (manubrium), 8 lagi yang paling dalam  dinamakan sel-sel pokok.
gambar. oogonium dan anteridium pada Chara

Karena sifatnya sebagai pembentuk kapur, maka characeae penting  peranannya dalam pembentukan tanah-tanah kapur. Dalam keadaan fosil,  characeae ditemukan pada lapisan-lapisan tanah dari zaman jura. Semua  warga kelas ini hanya dimasukkan dalam satu bangsa saja, yaitu charales   yang terbagi dalam beberapa suku antara lain:
  • Chara fragilis
  • Chara intermedia
  • Nitellagracilis
  • Tolypella prolifera

Tidak ada komentar:

Posting Komentar